Kuliah Umum Relevansi Teori Sosiologi dalam Membaca Realitas Sosial Kontemporer: Pasca Demo Agustus - September 2025, Mahasiswa FISIP Cegah Provokasi
Kuliah Umum Relevansi Teori Sosiologi dalam Membaca Realitas Sosial Kontemporer: Pasca Demo Agustus - September 2025, Mahasiswa FISIP Cegah Provokasi

Berita FISIP. Kamis 18 September 2025  – Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan kuliah umum yang bertemakan, “Relevansi Teori Sosiologi dalam Membaca Realitas Sosial Kontemporer: Pasca Demo Agustus - September 2025, Mahasiswa FISIP Cegah Provokasi” secara luring dan daring pada hari Kamis, 18 September 2025, pukul 10.00-12.00 WIB. Kegiatan ini menghadirkan Runi Sikah Seisabila, S.Sos., M.Krim, selaku alumni Sosiologi, yang memberikan materi mengenai bagaimana relevansi teori Sosiologi dalam membaca realitas sosial kontemporer dengan menggunakan studi kasus pasca demo Agustus-September. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Program Studi Sosiologi Dr. Joharotul Jamilah S.Ag., M.Si. dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Sosiologi angkatan 2023, 2024, dan 2025.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Salwa Meilani selaku moderator pada acara ini, kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan narasumber kepada seluruh peserta. Kemudian, Sikah menyampaikan tujuan dari dilakukannya kuliah umum, yaitu: pertama, mengkaji relevansi teori Sosiologi Klasik dan kontemporer dalam membaca situasi demo; kedua, menunjukkan kontribusi akademika mahasiswa dalam menjaga ruang publik tetap sehat; ketiga, menumbuhkan kesadaran kritis sekaligus etika dalam gerakan mahasiswa.

Dalam penyampaian materinya, Sikah menjelaskan mengenai relevansi teori Sosiologi dalam membaca realitas sosial kontemporer, menjelaskan teori-teori mendasar dalam studi Sosiologi, seperti, teori Durkheim yang menjelaskan tentang solidaritas dan anomie, selanjutnya Weber yang menjelaskan tentang rasionalitas dan legitimasi.

Selain menjelaskan mengenai teori sosial klasik seperti Durkheim dan Weber, Sikah juga menjelaskan mengenai teori kontemporer dari tiga tokoh, yakni Habermas, Giddens, dan Foucault. Teori Habermas menjelaskan mengenai ruang publik dan komunikasi bebas dominasi. Untuk Giddens, ia menjelaskan mengenai strukturisasi dan agen sosial. Disini Sikah menjelaskan bahwa mahasiswa merupakan agen sosial atau agen perubahan. Lalu pada dasarnya, demontrasi juga memiliki struktural sama seperti yang dijelaskan oleh Giddens. Selanjutnya Foucault, menjelaskan mengenai relasi kuasa dan wacana.

Sikah juga menjelaskan mengenai strategi mahasiswa FISIP sebagai agen perubahan. Strategi yang pertama adalah membangun literasi digital dan politik. Kemudian, menguatkan organisasi mahasiswa berbasis riset. Selanjutnya, menghadirkan ruang dialog yang inklusif. Selain strategi mahasiswa, dijelaskan juga bagaimana kolaborasi antara alumni dan mahasiswa, antara lain: pertama, mentorship. Alumni sebagai pembimbing gerakan akademik. Kedua, kolaborasi riset dan advokasi sosial. Ketiga, membangun jejaring untuk aksi nyata pasca demo.

Memasuki sesi selanjutnya yaitu sesi diskusi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Terdapat dua pertanyaan yang diajukan oleh peserta mengenai demo yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September serta bagaimana pandanagan Sosiologi terhadap aksi tersebut. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Sikah sebagai pemateri dengan sesuai realitas yang terjadi di lapangan dan juga berdasarkan data-data.

Setelah sesi diskusi selesai, moderator memberikan seertifikat apresiasi kepada Runi Sikah Seisabila, S.Sos., M.Krim, kemudian berlanjut ke sesi foto bersama dengan pemateri dan seluruh peserta yang hadir dalam kuliah umum ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang dibawakan adalah bahwa Sosiologi bukan hanya teori dikelas, melainkan sebuah pedoman membaca realitas. Mahasiswa FISIP itu kritis, rasional, etis, dan anti provokasi. Besar harapan bahwa dengan terlaksananya kuliah umum ini dapat membuka wawasan baru bagi para peserta yang hadir, serta bermanfaat bagi masa depan.

Penulis : Alif Diaz A (Mahasiswa Prodi Sosiologi)