Mengembangkan Kurikulum Ilmu Politik yang Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat
Mengembangkan Kurikulum Ilmu Politik yang Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat

Berita FISIP. Rabu, 19 November 2025 – Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menghadirkan kegiatan Bincang Alumni Ilmu Politik Series ke-11 secara daring pada pukul 14.00-15.20 WIB. Pada edisi kali ini, tema yang diusung adalah “Mengembangkan Kurikulum Ilmu Politik yang Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat”. Rabu 19 November 2025

Acara diisi oleh narasumber Endang Tri Santi, M.I.Kom., yang merupakan alumni Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012, dan melanjutkan studi S2 pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan saat ini bekerja sebagai Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (UNSERA). Kegiatan ini dipandu oleh Nabila Saharani, mahasiswa Program Studi Ilmu Politik angkatan 2022.

Pada pembahasan mengenai Relevansi Ilmu Politik dan Kebutuhan Masyarakat,  narasumber menekankan bahwa kondisi politik yang penuh polarisasi membutuhkan orang-orang yang mampu merumuskan konsep, menganalisis kebijakan, dan memahami negara. Lulusan Ilmu Politik memiliki dasar tersebut, sehingga peluang kerja mereka luas: mulai dari jurnalis, analis, konsultan politik, hingga komunikasi politik.

Pada pembahasan Skill yang dibutuhkan mahasiswa Ilmu Politik, dinyatakan bahwa kemampuan analisis adalah modal utama dan mahasiswa juga harus proaktif menambah keterampilan lain seperti kemampuan membaca dinamika politik, strategi komunikasi, dan adaptasi dalam lingkungan kerja. Ia memberi contoh bahwa banyak alumni Ilmu Politik juga bekerja di sektor perbankan karena perbankan bukan hanya soal hitung-hitungan, tetapi juga strategi, analisis risiko, dan kemampuan memahami perilaku pemimpin maupun publik, yang semuanya dilatih dalam studi Ilmu Politik.

Selain menjelaskan relevansi ilmu politik dengan kebutuhan masyarakat, narasumber  juga menekankan terdapatnya  Tantangan Modern dalam kurikulum ilmu politik saat ini, ditegaskan bahwa perkembangan zaman sangat cepat lebih dari satu dekade perbedaannya pada setiap masa. Jika dulu fokusnya masih pada sejarah peradaban dan politik Indonesia konvensional, maka saat ini mahasiswa harus mulai menguasai politik digital, media sosial, dan strategi komunikasi modern. Mahasiswa perlu memahami bagaimana strategi pemenangan politik tidak lagi hanya konvensional, tetapi juga bertumpu pada digital campaign. Karena itu, pengembangan kurikulum harus menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan perubahan teknologi.

Pada sesi diskusi, peserta mengangkat pertanyaan bagaimana cara agar dosen tetap netral dan tidak bias pada saat pemaparan materi politik. dijelaskan bahwa dosen memang harus netral dan perlu menggunakan sumber-sumber akademik yang beragam sehingga materi tidak hanya berangkat dari satu perspektif ideologis saja.

Acara Bincang Alumni Ilmu Politik ke-11 ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan sesi dokumentasi bersama audiens.