Prestasi Ditengah Pandemik
Prestasi Ditengah Pandemik

Halo semuanya, kenalkan saya Rd. Dadan Muhamad Ramdan yang akrab di panggil Raden dan saya dari program studi sosiologi FISIP UIN Jakarta. Saya salah satu mahasiswa aktif dan kebetulan saya sekarang semester 2 di prodi yang saya ambil. Berawal dari keikutsertaan saya dalam hal berorganisasi di luar kampus yakni AIESEC in UIN Jakarta. Di sana saya berorganisasi layaknya seorang anggota pada umumnya. Pada suatu ketika, saya mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti lomba pembuatan Campaign. Akan tetapi, di sisi lain ada beberapa hal yang mengharuskan saya mengikuti lomba pembuatan campaign yang diadakan oleh Palapa Lounge by AIESEC in Indonesia. Keikutsertaan saya dalam lomba ini di dasari karena saya tertarik dengan lomba tersebut. Kemudian, lomba yang di inisiasi kan oleh AIESEC in Indonesia tersebut berlangsung selama 4 hari. Acara tersebut di adakan pada tanggal 18 November 2020 – 21 November 2020. Acara yang disisipkan lomba tersebut memang sudah ada sejak tahun-tahun lalu, ibaratkan setiap tahun acara dan lomba tersebut selalu ada dan di hadiri oleh Local Comiittee (LC) dari berbagai AIESEC di Indonesia, salah satu contohnya AIESEC in UIN Jakarta.

Kemudian, untuk pembuatan campaign tersebut saya di tempatkan pada kelompok 18 dari 20 kelompok yang di dalamnya terdiri dari berbagai mahasiswa aktif di Indonesia. Di sana saya mendapatkan teman baru dan juga pengalaman baru. Saya belajar bagaiamana berinteraksi dan berkerjasama dengan orang lain yang notabenenya memiliki latar belakang yang berbeda. Kelompok 18 ini mempunyai spirit untuk mengusung tema “Equality For All” be human be equal, tema tersebut kami ambil dari SDG’s (Suistanable Development Goals) nomor 5 yang menceritakan mengenai keseteraan gender. Kami tertarik mengusung tema tersebut karena kami melihat bahwa masyarakat di Indonesia masih belum paham mengenai kesetaraan gender. Padahal, pada umumnya kesetaraan gender bukan hanya saling menghargai satu sama lain. Akan tetapi, paham dan mengerti bahwa kesetaraan gender, tidak hanya di miliki oleh perempuan tetapi laki-laki juga mempunyai kesetaraan yang sama. Akan tetapi, masyarakat di Indonesia masih memiliki sikap primordialisme serta sikap pluralisme yang cukup kuat, dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam etnis dan suku yang mempunyai norma dan kepercayaan yang mereka yakini. Hal tersebut, membuat campaign ini cukup menantang dan patut kita telaah lebih jauh. Campaign ini berisikan dan mengajak bahwa pemuda mempunyai peran aktif dalam hal edukasi yang informatif serta berusaha selalu melihat perkembangan zaman ke arah yang lebih baik.  Proses lomba sangatlah menyenangkan dan juga menantang karena di hari kedua kami mendapatkan sebuah informasi bahwa campaign yang kami usung ternyata 5 besar dan kami sangat bangga akan hal itu.

            Tibalah di mana hari penentuan pemenang dari pembuatan campaign Nasional tersebut. Juri yang menilai campaign kami pun cukup memiliki tekanan karena dari ketiga juri yang ada mempunyai spesifikasi sendiri. Tidak menunggu lama, pengumuman tiba dan kami mendapatkan kabar yang menyenangkan, kabar tesebut menyebutkan bahwa kelompok kami mendapatkan juara satu pembuatan campaign Nasional yang di buat oleh Palapa Lounge by AIESEC in Indonesia. Kami yakin bahwa campaign ini di buat bukan disadari dari fenomena yang ada. Akan tetapi, kesadaraan kita sebagai manusia yang juga merasakan hal yang sama, kami memiliki tagline yakni Be Human Be Equal yang mengartikan bahwa stop kekerasan pada perempuan, stop kekerasaan pada laki-laki. Kita adalah sama dan paham juga dengan batasan yang ada.

            Dari pengalaman yang mengasyikkan serta menantang tersebut saya menyadari bahwa di tengah pandemik tidaklah mengharuskan saya untuk menunda prestasi. Akan tetapi, prestasi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Pandemik bukanlah penghalang untuk bisa berprestasi dan haruslah kita membuat diri semakin berkembang kearah yang lebih baik.

  Rd. Dadan Muhamad Ramdan